Dear Mr. Right....
maafkan aku yang lama tak menulis surat
untukmu, bukan tak mau, rutinitas mengikat jemariku... dan diriku mulai
kehilangan inspirasi, hatiku tak lagi merasa dan intuisiku membeku....
kesibukan mengubahku serupa robot... perempuan yang bekerja siang dan
malam demi mengejar impian yang bisa terbeli dengan uang, aku berusaha
mewujudkan impian yang seharusnya diwujudkan dua orang.....dua orang
pasangan kekasih.
malam ini kutemukan laptop nganggur, kupikir daripada menuliskan surat di kaki burung camar atau pesan dalam botol, rasanya menulis disini lebih masuk akal.
Dear Mr. Right....
aku mulai kehilangan semangat
menunggumu, kurasa... kau memang tak akan pernah datang... sementara
kekasihku mulai menemukan kebahagiaannya, tidakkah ini terlampaui tidak
adil untukku? sekalipun demikian... aku tak menampik takdir, Tuhanku
tak menempatkanku disampingnya, tapi
dibelakangnya...lebih gelap dari bayangannya, namun lebih
menyerupainya... sepertinya Tuhan mengizinkanku mengikutinya,
kemanapun...tanpa sepengetahuannya... bukankah ini menarik?
Mr. Right.....
mengapa
cinta menjadi sepilu ini? kuhabiskan waktu luangku dengan usaha
memantaskan diri untukmu...apakah ini aneh? kuubah tanganku yang
terbiasa merawat pasien menjadi tangan yang sanggup mengubah tepung
menjadi roti..... berharap suatu saat kau akan makan dari tangan
ini....
kadang
kupikir kau sangat keterlaluan, kau terlalu lama membiarkan aku
mengizinkan laki-laki yang tak pernah benar-benar mencintaiku menyentuh
hidupku, membuat sekat-sekat dalam hatiku, aku mulai khawatir....
bagaimana jika dia yang kusebut kekasih mengambil alih seluruh ruang
hingga aku dan kau tak bisa saling menemukan, lebih tragis mana..
mencintai dia yang tak mencintaiku ataukah saling mencintai tapi tak
bisa bersama?
tak perlu mengerti...kau akan letih, cukup...cintai saja aku....maka kau akan mengerti.....
seseorang dibalik kerudung ungu

- DeepInsideAyoe
- aku adalah aku sampai tiba waktuku tak ada seorangpun kan tahu........
Senin, 25 Maret 2013
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri Populer
-
bahkan keajaiban pun butuh waktu, hanya saja aku terlalu letih tuk menunggu, dan disini aku tak menunggu apapun, bahkan tidak pula pagi. dis...
-
Pada suatu ketika, awan hitam memanggil angin utara lalu mengirim rintik hujan untuk membasahi tanah yang telah berabad-abad retak karena me...
-
dentingan 'waltz butterfly score' kudengar untuk kesekian kalinya diruangan sempit ini..kali ini tak ada airmata, tak sedang berduka...
-
siapa yang paling mencintai? untuk kesekiannya aku bertanya..entah pada siapa, langit-langit di kamarku mungkin sudah bosan mendengarnya......
-
malam semakin larut, “waltz in sorrow” terngiang jelas dari earphone mengiringi langkah tak jelas kita dan aku masih saja mengamati pungg...
-
tunggulah aku disana, hujan sebentar lagi reda...ponselku mati kau tak bisa kuhubungi tapi kumohon tetaplah menungguku disana.. di ujung jal...
-
Malam dibirunya Agustus...bulan sabit menyembul malu-malu dari balik awan hitam, tampak buram kala terlihat dibalik jendela kaca....dentin...
-
dear man from the past, ini jumat diawal juli, gerimis kecil menyambutnya tadi..aku tahu kau pasti suka, hmm...kuawali dengan bermunajat d...
-
dear Mr. Right.... aku heran kenapa kau ingin menikahiku.. kau bertanya padaku, "siapakah dirimu? ceritakanlah segala tentangmu?...
-
tadi malam kulihat dia dalam mimpiku...wanita dibalik telunjukmu.... yang menyambutku ramah di tempat dimana senja terlihat begitu indah.......