seseorang dibalik kerudung ungu

Foto saya
aku adalah aku sampai tiba waktuku tak ada seorangpun kan tahu........

Jumat, 23 September 2011

Pemilik surat kusam.....

Makassar dua tahun silam, hujan deras tak kunjung berhenti namun Desember di kota kenangan kala itu sama sekali tak kelabu bagiku....

"selamat Yu...jadilah dokter yang baik..." ucapnya ketika aku menelponnya malam itu, "makasih dok...mohon bimbingannya..." tukasku..,"pasti...beritahu aku jika kau butuh sesuatu...dan sampaikan salamku buat mama dan adik-adikmu.." katanya kemudian, suara lembutnya begitu berwibawa....ah, perempuan itu...tanpa disadarinya telah mengajarkanku makna 'ikhlas'... perempuan pemilik surat kusam yang ditulis puluhan yang lalu, surat yang kutemukan dilaci meja Papa beberapa tahun silam dan masih kusimpan agar tak dibaca siapapun....

"tak akan pernah kutanyakan alasan mengapa kau meninggalkanku... Ayu....nama yang cantik, sampaikan salamku untuk anakmu, juga istrimu...kudoakan semoga kau selalu bahagia.." beberapa kata dalam surat itu yang masih terekam di otakku yang tak mampu kupahami di usiaku saat itu.....

rupanya, perempuan itu... pernah begitu mencintai papaku, dapat kumengerti tatapannya kali ini padaku, tatapan penuh kerinduan...tatapan dari seorang perempuan yang punya cara mencintai yang masih tak mampu kumengerti....."kau mirip papamu..." katanya di suatu sore yang mendung disaat aku menemuinya di kliniknya...aku terdiam, berharap dia tak membenci laki-laki yang paling kusayangi di jagad raya ini...laki-laki yang meninggalkannya untuk menikahi perempuan lain...perempuan yang kupanggil Mama... Laki-laki yang hingga menghembuskan napas terakhirnya tak pernah menjadi miliknya...kutemukan alasan mengapa perempuan itu baru menikah setelah usiaku 15 tahun....butuh waktu begitu lama baginya untuk membuka hati.... "papaku ingin aku jadi dokter sepertimu..." ucapku pelan ketika pertama kali aku dipertemukan dengannya tujuh tahun silam, dia menatapku, "aku akan membantumu.." ucapnya, lantas tersenyum....
 kini aku mengerti, alasan papa ingin aku menginjakkan kaki di kota ini...hmmm.....setiap sudut punya cerita, setiap cerita punya makna......

sementara dibelahan bumi yang lain kekeringan, disini...Ternate, dikota kecil ini...hujan enggan berhenti...rintiknya menutupi dentingan 'Lettre a ma mere' yang menyayat hati...
kucoba menghubunginya setelah sekian lama pergi..."hallo...ayu?" suara perempuan itu lembut menyapa..."apa kabar dok?" tanyaku pelan..."kabar baik...kamu gimana kabarnya'" tanyanya sumringah...baik...mmm...aku butuh bantuanmu..."ucapku pelan.."bantu apa sayang?" tanyanya ramah..."ajarkan aku...untuk bisa hidup sepertimu...." suaraku bergetar...rasanya airmataku begitu ingin tumpah ruah....

Rabb-ku Maha adil, yang kutahu...tak ada karma di dunia ini....hanya saja, kini aku mengerti...bahwa setiap tetes airmata yang pernah dititikkan seorang perempuan, suatu saat akan diminta pertanggungjawabannya...
Papaku, begitu baik disetiap sentuhannya pada kehidupan....hingga jika ada hati yang tanpa disadarinya terluka karenanya...maka, aku...putri sulungnya...siap menanggungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer